Pages

Jumat, 01 Maret 2013

Media Audio-Visual (Slide Bersuara)

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan betuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara, dan juga media merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar. “Media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan , dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut”(Sweden,1997:11). Selain itu, menurut Moedjiono, & Moh. Dimyati (1991/1992: 2), “Media yakni bahan pembelajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada para siswa agar mereka dapat mencapai tujuan”.
“Media pembelajaran adalah segala sesuatu (alat/sarana) yang dapat befungsi sebagai saluran / perantara komunikasi dalam kegiatan pendidikan agar dapat berlangsung secara efisien dan efektif ”(Moedjiono dan Surijanta, 1992).
Menurut Heinich (dalam Ahsanuddin, 2006), “Media pembelajaran adalah media- media yang membawa pesan- pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau mengandung maksud- maksud pembelajaran”. Assosiasi Pendidikan Nasional (dalam Arief S. Sadiman, 2008 ) menyatakan bahwa, “media adalah bentuk- bentuk komunikasi baik secara tercetak maupun audiovisual serta peralatannya”. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurnkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Marshall McLuhan (dalam Oemar Hamalik, 2001) berpendapat bahwa “media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia”. “Nilai praktis media pembelajaran antara lain yaitu dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. Di samping itu, media pembelajaran memiliki kelebihan yang dapat mengatasi keragaman latar belakang siswa, sehingga dapat memberikan suatu pengertian yang sama kepada siswa tentang suatu materi pelajaran ” (Hamalik dalam Moedjiono & Suprijanta, 1986). Rohani (dalam Harmawan, 2007) mengemukakan bahwa “media audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar)”.
Penulis dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat / perantara yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan materi pelajaran kepada para siswa agar mereka dapat mencapai tujuan dari proses belajar mengajar.
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. Ditegaskan oleh Danim (1995:1) bahwa “hasil penelitian telah banyak membuktikan efektivitas penggunaan alat bantu atau media dalam proses belajar-mengajar di kelas, terutama dalam hal peningkatan prestasi siswa”. Terbatasnya media yang dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa.
Dengan demikian penggunaan media dalam pembelajaran di kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat dipahami mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa akan datang. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien. Dalam hal ini, media pembelajaran merupakan salah satu pendukung yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar.

Rahardjo ( dalam Miarso, 1986) lebih lanjut menyatakan bahwa:
Media memiliki nilai-nilai praktis berupa kemampuan untuk:
a. Membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit, misalnya untuk menjelaskan sistem peredaran darah.
b. Membawa objek yang berbahaya dan sulit untuk dibawa ke dalam kelas, seperti binatang buas, bola bumi, dan sebagainya.
c. Menampilkan objek yang terlalu besar, seperti candi borobudur.
d. Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang, seperti micro-organisme.
e. Mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion.
f. Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
g. Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar.
h. Membangkitkan motivasi belajar.
i. Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok belajar.
j. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
k. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi batasan waktu dan ruang.
Sejalan dengan pendapat di atas, manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu pendidikan dengan cara meningkatkan kecepatan belajar (rate of learning), membantu guru untuk menggunakan waktu belajar siswa secara baik, mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi dan membuat aktivitas guru lebih terarah untuk meningkatkan semangat belajar
b. Memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan memperkecil atau mengurangi kontrol guru yang tradisional dan kaku, memberi kesempatan luas kepada anak untuk berkembang menurut kemampuannya serta memungkinkan mereka belajar menurut cara yang dikehendakinya.
c. Memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan jalan menyajikan/merencanakan program pengajaran yang logis dan sistematis, mengembangkan kegiatan pengajaran melalui penelitian, baik sebagai pelengkap maupun sebagai terapan.
d. Pengajaran dapat dilakukan secara mantap karena meningkatnya kemampuan manusia untuk memanfaatkan media komunikasi, informasi dan data secara lebih konkrit dan rasional.
e. Meningkatkan terwujudnya kedekatan belajar (immediacy learning) karena media pengajaran dapat menghilangkan atau mengurangi jurang pemisah antara kenyataan di luar kelas dan di dalam kelas serta memberikan pengetahuan langsung.
f. Memberikan penyajian pendidikan lebih luas, terutama melalui media massa, dengan jalan memanfaatkan secara bersama dan lebih luas peristiwa-peristiwa langka dan menyajikan informasi yang tidak terlalu menekankan batas ruang dan waktu

Oemar Hamalik, (2001: 202) menyatakan bahwa:
Ada 2 pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha memilih media pembelajaran, yakni sebagai berikut:
  1. Dengan cara memilih media yang telah tersedia di pasaran yang dapat dibeli guru dan langsung dapat digunakan dalam proses pengajaran. Pendekatan itu sudah tentu membutuhkan banyak biaya untuk membelinya., lagi pula belum tentu media itu cocok buat penyampaian bahan pelajaran dan dengan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa.

  2. Memilih berdasarkan kebutuhan nyata yang telah direncanakan, khususnya yang berkenaan dengan tujuan yang telah dirumuskna secara khusus dan bahan pelajaran yang hendak disampaikan.
Slide bersuara merupakan salah satu contoh dari media pembelajaran yaitu media audio- visual. Media audio-visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar (Djamarah S.B, 1997:212).
Djamarah S.B, dkk, (1995:47) menyatakan bahwa :
Sebagai alat bantu (media pembelajaran) dalam pendidikan dan pengajaran, media audio- visual mempunyai sifat sebagai berikut:
· Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
· Kemampuan untuk meningkatkan pengertian
· Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.
· Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement0 atau pengetahuan hasil yang dicapai
· Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan)
Secara lebih spesifik, slide bersuara termasuk ke dalam media audio- visual diam. Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), film strip bersuara, dan halaman bersuara.
Slide bersuara memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
Ø Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian.
Ø Dapat digunakan secara klasikal maupun individu.
Ø Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan.
Ø Pemakaian tidak terikat oleh waktu.
Ø Gambar dapat didiskusikan tanpa terikat waktu serta dapat dibandingkan satu dengan yang lain tanpa melepas film dari proyektor.
Ø Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai.
Ø Sangat praktis dan menyenangkan.
Ø Relatif tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali.
Ø Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat. (Rohani, Ahmad,1997: 85&86)
Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan suatu yang bersifat abstrak). Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep (pemahaman konsep semakin baik). Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker. 

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
fitri rahmadaniati
Lihat profil lengkapku

Pages

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Kunjungi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Kunjungi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Blogroll

Blogger templates

Blogger templates

Blogger templates

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Total Tayangan Halaman

Translate

Sigueme en Twitter